Rismanrasa's Blog

  • 05:11:05 am on Februari 22, 2010 | 0
    Tag:, , ,

    Bule Ayam Kampung

    Tsunami akhirnya benar-benar menjadikan Aceh sebagai daerah kosmopolitan kedua. Ragam anak bangsa dari berbagai dunia ada di Aceh. Selain orang-orang dari kawasan Arab umumnya dikenal dengan sebutan bule.

    Aceh memang akrab dengan orang-orang asing bahkan sejak Aceh masih sebagai sebuah kerajaan Aceh sudah menjadi sebuah kawasan kosmopolit yang di datangi oleh orang-orang asing dari berbagai kawasan di dunia. Tapi khusus untuk sebutan bule baru kali ini dan seingat saya belum ada pada masa Aceh sebelumnya.

    Kedatangan para bule ke Aceh umumnya dalam rangka penanggulangan dampak bencana tsunami dan membantu penangganan konflik. Namun, sama seperti zaman dahulu keberadaan orang-orang bule di Aceh bisa saja tidak sekedar berkerja tapi juga bisa menjalin interaksi dan bahkan ada yang pacaran dan kemudian kawin dengan lelaki atau perempuan bule.

    Kala bule menjadi topik perbincangan di sebuah hajatan kawin seorang teman dengan bangga mengatakan dalam bahasa Aceh yang terjemahan bebasnya “di kampung saya juga banyak bule-bule. Kalau kalian mau saya bisa memberikan banyak bule-bule, termasuk bule ayam kampung.”

    Kami yang mendengar hanya bisa terdiam dan memilih untuk mendengar lebih lanjut informasi terkait dengan “bule ayam kampung.” Saya sempat bertanya dalam hati, bagaimana mungkin ada “bule ayam kampung.” Apa maksud bule ayam kampung itu sama dengan istilah “Ayam Kampus” yang siap di “potong dan disantap” walau dengan harga yang lebih mahal?

    Lagi coba menangkap makna dari istilah “bule ayam kampung” tiba-tiba sang teman tadi dengan cepat mengatakan, dan kali ini disampaikan dalam bahasa Indonesia karena di antara kami ada beberapa orang bukan berasal dari Aceh:

    “Maaf ni ya. Jangan salah tafsir dulu. Maksud saya dengan bule itu adalah bulu. Bule itu bahasa Aceh untuk bulu dalam bahasa Indonesia. Dan benar adanya kalau di kampung saya banyak sekali bulu-bulu ayam kampung yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.”

    Semua yang mendengar jadi lega karena kuatir mengingat sejumlah bule sempat pula mendengar perbincangan tanpa arah tadi dan berbisik sesama mereka. Aku pun hanya bisa tersenyum dan gemes sendiri dan tanpa kontrol berucap: “Betul itu, bulu ayam kan bisa juga untuk gelitikin orang, termasuk pasangan bule.”

    Gerrrrrrrrrrrr

    Dipublikasikan juga di http://www.kompasiana.com

    —————-

    Catatan:

    MAKAR adalah singkatan dari “Mate Katawa Ala Risman.” Berisi artikel humor dengan latar keacehan yang bisa berupa gambaran suasana suatu peristiwa sebenarnya, dan atau sebatas imajinasi yang mengandung pesan, yang kalau tidak tepat cukup dianggap humor belaka.

     

Tinggalkan komentar